AKIBAT MEROKOK



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Masalah rokok pada hakikatnya sudah menjadi masalah nasional, bahkan internasional. Dampaknya menyangkut bidang ekonomi dan kesehatan. Industri rokok berhasil mempergiat petani tembakau, menumbuhkan perdagangan tembakau, membuka kesempatan kerja pada pabrik rokok, memantapkan investasi dalam industri rokok, menyemarakkan periklanan dalam media masa, dan menyumbang pada penghasilan pajak. Namun pada sisi lain memudahkan timbulnya gangguan terhadap kesehatan, bukan saja bagi perorangan, tetapi pada masyarakat. Sesungguhnya, dalam masyarakat Negara berkembang soal kesehatan jasmani, dan sangkutannya dengan rohani, merupakan faktor mutlak bagi penciptaan dan peningkatan kesejahteraan.


BAB II
PEMBAHASAN
Kebiasaan merokok diperkirakan mulai banyak dkenal di Indonesia pada awal abad ke-19 yang lalu. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh WHO tiga dari empat pria di Negara kita adalah perokok, dan sekitar 5% wanita juga punya kebiasaan yang sama. Di pihak lain, Departaemen Kesehatan kita juga membuat suatu survey nasional berkala, yang disebut dengan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Survey ini merupakan salah satu sumber informasi kesehatan berskala nasional, dan khusus untuk rokok mungkin merupakan satu-satunya survey yang dikerjakan dibeberapaa propinsi sekaligus, kendati dari 27 propinsi belum seluruhnya ikut disurvei.
Data-data dari berbagai negara menunjukkanbahwa sekitr seperempat sampai sepertiga kebakaran terjadi akibat rokok. Di cina dilaporkan bahwa penyebab utama kebakaran hutannya adalah faktor manusia. Seperti halnya merokok ini. Di Thailand ditahun 1993 yang lalu terjadi kebakaran terbesar pabrik mainan yang menewaskan 118 orang, yang ternyata bermula dari api rokok. Data dari inggris menunjukan bahwa sekitar sepertiga kebakaran rumah sakit dinegara itu bermula dari api rokok.penelitian dari Australia menunjukkan bahwa  pengemudi yang merokok akan mengalami kecelakaan lalu lintas 50% lebih sering dari pada yang tidak merokok dan 46% lebih sering melanggar aturan lalu lintas.
Bahaya rokok bagi kesehatan telah dibicarakan dan diakui secara luas. Penelitian yang dilakukan para ahli memberikan bukti nyata adanya bahaya merokok bagi kesehatan si perokok dan bahkan pada orang disekitarnya.
Para ahli dari WHO menyatakan bahwa di Negara dengan kebiasaan itu mengakibatkan terjadinya 80%-90% kematian akibat kanker paru diseluruh Negara itu, 75% dari kematian bronkitis, 40% kanker kandung kencing dan 25% kematian akibat jantung iskemik serta 18% kematian pada “stroke”.
Kebiasaan merokok pada yelah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit dari sebagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis kronik, emfisema dan berbagai dan penyakit paru lainnya. Selain itu adalah kanker mulut, tenggorokan, pancreas dan kandung kencing, penyakit pembuluh darah ulkus peptikum dan lain-lain. Satu-satunya penyakit yang menunjukkan asisiasi negative dengan kebiasaan merokok adalah kematiaanakibat penyakit Parkinsom.
Rokok pada dasarnya merupakan pabrik kimia. Sekali satu batang  rokok dibakar maka ia akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti nikotin, gas karbon monooksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanide, ammonia, acrolein, acetilen, benzaldehyde, urethane, benzene methanol, coumarin, 4-ethylcatecho, ortoctesol, perylene dan lain-lain. Secara umum bahan-bahan ini dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas dan komponen padat atau partikel, sedangkan komponen padat atau partikel dibagi menjadi nikotin dan tar.
Tar adalah kumpulan dari ratusan atau bahkan ribuan bahan kimia dalam kompnen padat asap rokok setelah dikurangi nikotin dan air. Tar ini mengandung bahan-bahan karsinogen (dapat memnyebabkan kanker). Setiap isapan asap rokok mengandung 10 radikal bebas  dan 10 oksigen, yang semuanya tentu akan masuk terisapkedalam paru.jadi bila seseorang membakar kemudian menghisap rokok, maka ia akan sekaligus menghisap bahan-bahan kimia yang disebutkan diatas. Asap yang beterbangan itu juga mengandung bahan yang berbahaya, dan bila asap itu diisap oleh orang yang ada disekitar siperokok maka orang juga akan menghisap bahan kimia berbahaya kedalam dirinya, walaupun ia sendiri tidak merokok .


BAB III
PENUTUP
A.           Saran
Masalah rokok memang merupakan menjadi aspek kesehatan penting, dan dibanyak Negara sudah dilakukan penanganan yang amat serius. Misalnya memang tidak sederhana dan bukan masalah kesehatan semata. Didalamnya terkandung aspek ekonomi, lingkungan, sosio-budaya dan lain-lain. Edisi ke-3 buku ini diharapkan dapat memberi cakrawala pandang lebih luas dalam melihat masalah rokok dan kesehatan. Serta kemudian melihat peluang penerapan dan penanggulangan dinegara kita.
B.            Kesimpulan
Diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas guna menambah khasanah pengetahuan dibidang kesehatan pada umumnya dan hubungan kesehatan dengan rokok pada khususnya.


EmoticonEmoticon